Angkot Caheum Ledeng – magrib lewat – menuju caheum
Lagi menikmati balapan angkot di track balubur-sulajana, si supir angkot berhenti mendadak. Kemudian menunggu tiga mahasiswa naik ke angkot. Setelah ketiganya duduk, si angkot melaju kembali dengan derunya meramaikan obrolan ketiga mahasiswi ini (maklum lah cewe2 pada umumnya, gosip di angkot, ngakak di angkot, marah-marah sampe nangis2 ditinggal pacar juga di angkot,,ah not to discuss). Dengan aksen sunda yang cukup kental, ini cuplikan obrolannya:
M1 : Ihh kamu pinter bgt sih bahasa inggrisnya, tadi ngomong sama bule juga meni nyambung gituM2 : ah ga, biasa aja
M3 (nimbrung) : iya ah tau ko, dia tuh dari SMP juga udah paling pinter bahasa inggrisnya. Waktu SMA teh kamu kan yah yang juara baca puisi bahasa inggris?
M2 : yehh, bukan tau, juara lomba pidato. Atuh itu mah gampang, tinggal baca aja
M1 : ohh pantes meni pinter bahasa inggrisnya, kenapa atuh malah masuk jurusan matematika, bukan bahasa inggris aja?
M2 : kamu aja atuh yg masuk b.inggris
M1 : ey saya mah ga bisa pisan bahasa inggris teh, taluk lah bahasa inggris mah
M2 : wah kalau gitu mah kamu atuh yang mesti masuk jurusan bahasa inggris, kan ga bisa pisan yah, nah supaya bisa, sok atuh kamu masuk bahasa inggris. Jadi bisa belajar bahasa inggris sepuas-puasnya deh.
M1 : ey puguh ga bisa saya teh
M2 : ya sok atuh belajar ari ga bisa mah
M1 : ah da’ saya mah dari SD juga udah jago ngitung, makanya saya milih masuk jurusan matematika
M2 : nah kalau saya, justru karena saya juga udah minat ma’ bahasa inggris dari SMP, jadi lumayan lah sedikit-sedikit mah udah bisa ngomong, tinggal memperdalam. Sedangkan dengan menghitung, saya masih agak bermasalah, makanya sekarang saya milih masuk jurusan matematika. Kan keren tuh nanti kalau udah lulus, saya jadi guru matematika yang jago bahasa inggris. . hehe. .
M1 & M3 : eh iya juga yah. . .hehe amin.
Saya langsung bermain dengan rekaman bekas percakapan mereka tadi yg masih jelas bernyanyi di otak saya.
ANALISA MAHASISWA NARSIS
Mmm,, yang saya tangkap dari percakapan tersebut adalah, orang seringkali menghindari apa yang dia tidak bisa, apa yang tidak tahu. Seringkali juga mereka bingung jika ditanya apa yang mereka belum tau, apa yang mereka belum bisa. Bagi kebanyakan orang, menggeluti sesuatu yang telah bisa atau mahir dilakukan adalah kebanggaan tersendiri. Sedangkan saya akan tertawa dan menyebutnya ketololan yang benar benar tolol. Untuk apa menghabiskan waktu menggeluti sesuatu yang toh telah bisa kita lakukan. Sesuatu yang telah kita ketahui dengan baik. Pernahkah sekali saja kita bertanya pada diri sendiri “APA YANG SAYA BELUM BISA? APA YANG BELUM SAYA KETAHUI?”
Terlihat miskin ilmu pengetahuannya ketika seseorang bahkan TIDAK MENGETAHUI APA YANG TIDAK DIKETAHUINYA. Bahkan tidak bisa menyebutkan apa yang ia tidak bisa. Ah ironis sekali. Bagaimana tidak, menyebutkan apa yang tidak diketahui saja ia tidak bisa, apalagi diminta menyebutkan apa yang telah ia ketahui. Boro-boro.
Kebisaan atau pengetahuan yang dipamerkan seseorang berulang-ulang justru hanya mempertontonkan kemiskinan pengetahuannya. Yang lain mungkin akan terkagum kagum. Saya malah akan mengerutkan dahi, HANYA BISA ITU? HANYA TAHU ITU? Terus bisa apa lagi? Tahu apa lagi? Atau Cuma tahu itu saja? Cuma bisa itu saja? Justru semakin panjang daftar ketidaktahuan dan ketidakbisaan seseorang akan semakin memperlihatkan betapa kaya dia akan ilmu pengetahuan. Begitu terbuka. Betapa ia tidak hidup dalam kurungan pagar keterbatasan. Keterbatasan pada sekedar yang telah diketahui dan bisa dilakukan. Karena mengtahui apa yang tidak diketahui merupakan titian anak tangga pertama dalam proses memperkaya ilmu pengetahuan yang terpendam. Kenapa harus berkata “takut ah ga’ bisa”, pada sesuatu yang memang kita tidak bisa. Silahkan dipelajari baik-baik kalau memang tidak tahu bukannya dihindari sambil berteriak tidak tahu tidak bisa. Hmh, pola pikir orang kadang terbalik dengan yang seharusnya dan itulah yang sekarang menimpa banyak orang yang akhirnya terus mendorong mereka untuk tersungkur dalam jurang ketidak tahuan dan ketidak bisaan. Jadi apa yang belum anda ketahui? Apa yang belum anda bisa?
NOTE:
Mencari tahu apa yang tidak diketahui merupakan kunci untuk masuk pada ilmu pengetahuan itu sendiri. Ketika seseorang mengetahui apa yang tidak ia ketahui, dia sedang perlahan mengarahkan pikiran dan tubuhnya untuk mencari jawaban atas ketidaktahuannya.
Penulis,
Mahasiswa narsis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar